Pengembangan talenta muda bulu tangkis di Kalimantan Timur terus digenjot oleh Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kaltim. Langkah ini merupakan komitmen kuat untuk berkontribusi pada kekuatan tim nasional. Target utamanya adalah mengirimkan lebih banyak Atlet Bulu Tangkis Indonesia ke Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) di Cipayung.
PBSI Kaltim menyadari potensi besar yang dimiliki oleh bibit-bibit muda lokal di berbagai daerah. Melalui kejuaraan provinsi (Kejurprov) yang rutin digelar, mereka aktif menjaring talenta dari wilayah yang sebelumnya kurang terjamah. Ini menjadi upaya nyata untuk pemerataan kesempatan dan peningkatan kualitas atlet.
Fokus pembinaan saat ini adalah memperkuat struktur pelatihan di tingkat klub dan kabupaten/kota. Dengan basis pembinaan yang solid, diharapkan para Atlet Bulu Tangkis Indonesia dari Kaltim memiliki daya saing tinggi. Mereka perlu adaptasi cepat agar mampu menembus ketatnya persaingan di level nasional.
Ketua PBSI Kaltim, Mudyat Noor, optimistis bahwa dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan sektor swasta, cita-cita ini akan tercapai. Dukungan fasilitas dan pendanaan sangat krusial agar pembinaan Atlet Bulu Tangkis Indonesia di daerah dapat berjalan maksimal dan terstruktur.
Salah satu tantangan besar adalah menjaga agar atlet berbakat tidak pindah dan mewakili provinsi lain. Fenomena ini sering terjadi karena klub-klub di Pulau Jawa menawarkan fasilitas dan jenjang karier yang lebih menjanjikan. Ini harus segera dicarikan solusi yang komprehensif.
PBSI Kaltim mengusulkan adanya program afirmatif dari PBSI Pusat. Harapannya adalah memberikan kesempatan khusus bagi Atlet Bulu Tangkis Indonesia dari luar Jawa untuk langsung mengikuti seleksi atau bahkan pelatihan di Pelatnas tanpa proses berbelit.
Strategi jangka panjangnya termasuk memanfaatkan aset yang ada di Kaltim untuk dijadikan pusat pelatihan wilayah (Pelatwil). Dengan adanya Pelatwil, atlet-atlet daerah akan memiliki akses lebih mudah ke program latihan berkualitas. Hal ini dapat memacu semangat mereka.
Adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim juga dilihat sebagai peluang besar untuk menarik perhatian. IKN diharapkan membawa dampak positif pada peningkatan infrastruktur dan investasi di bidang olahraga, termasuk bulu tangkis. Potensi ini perlu dimaksimalkan dengan baik.
